Pelatihan Pemanfaatan Sekam Padi Menjadi Silika Penyerap dan Biobriket

Meningkatnya jumlah populasi penduduk sangat linier dengan kebutuhan dan timbulan volume limbah yang dihasilkan baik dari domestik ataupun pertanian. Kondisi ini terjadi di Desa Mulyodadi, Bambanglipuro, Bantul. Daerah didominasi oleh kawasan persawahan serta masyarakat mayoritas berprofesi sebagai petani ibu rumah tangga, mengakibatkan perlunya berbagai informasi mengenai Teknologi Tepat Guna khususnya penanganan pertanian benar. Oleh karena itu, pada kegiatan pengabdian kali dilakukan penyuluhan pelatihan pemanfaatan hasil (sekam padi) menjadi silika penyerap biobriket. Kegiatan tersebut dilaksanakan bulan April sampai Oktober 2021. Harapan yaitu meningkatkan ilmu pengetahuan tentang benar dapat perekonomian Mulyodadi adanya baru dalam pengolahan produk bernilai ekonomi (recycle reproduct) seperti briket penyerap. Briket abu pembakaran sekam padi merupakan digunakan setempat sendiri didistribusikan ke penjual-penjual sate bahan baku utama usaha mereka. Silika juga tentunya untuk dijual kemasan lebih menarik. The increase in population is very linear with the need for and of waste generated from domestic or agricultural waste. This condition occurred Village, area, which dominated by rice fields majority people who work as farmers housewives, results various information regarding Appropriate Technology, especially handling properly correctly. Therefore, this community service activity, counselling training were carried out on using (rice husk) absorbent silica bio briquettes. activity will be to October hopes residents' knowledge about proper correct improve economy residents Village new utilization processing into products that have economic value (recycling) reproduction) such briquettes silica. Briquettes produced ashes burning husks are can used distributed satay sellers main raw material their business. Absorbent silica, also result utilizing husks, household activities sold more attractive packaging.